Minggu, 01 Juli 2012

makalah pkn keanekaragaman suku bangsa



KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat saya selesaikan pada waktunya. Penulisan makalah ini dengan tema  “( Bagaimana multikulturalisme berkembang di Indonesia )”. Dalam Keanekaragaman Suku Bangsa Di Indonesia.
Dalam hal ini saya menyadari masih banyak kekurangan dan untuk kesempurnaan makalah ini saya mohon sumbangsih dalam mencapai kesempurnaan makalah ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan untuk penyempurnaan dimasa yang mendatang.

                                                     

                                                                                           PALEMBANG,20 Juni 2012











DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR           ......................................................................................   1
DAFTAR ISI                          ......................................................................................   2
BAB I (PENDAHULUAN)    ......................................................................................   3
A. Latar belakang                     ......................................................................................   3
B. Rumusan masalah                 ......................................................................................   3
BAB II (PEMBAHASAN)    ......................................................................................   4
1. Persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia      .................................................    4
2. Sikap menghormati keragaman suku bangsa .................................................    7
3. Keanekaragaman budaya di Indonesia                      ..................................................   8
BAB III (OBSERVASI)        .....................................................................................    9
A.adat istiadat(custom) .....................................................................................    9
B.berbagai adat istiadat dalam suku bangsa ...............................................................   9
BAB IV (PENUTUP)             .....................................................................................   12
Kesimpulan                              .....................................................................................   12
DAFTAR PUSTAKA             .....................................................................................   13






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan “Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa. Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
B. Rumusan Masalah
a.       Bagaimana keanekaragaman suku bangsa di Indonesia ?
b.      Persebaran suku bangsa ?
c.       Adat istiadat suku bangsa ?



BAB II
PEMBAHASAN
1. Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di Indonesia
A.Pengertian Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku – suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini[1].
B.Ciri-Ciri perbedaan suku bangsa
a)      Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.
b)      Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.
c)      Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d)      Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e)      Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).
f)        Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.




C. Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya
 Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa[2].

NO
NAMA PROVINSI
SUKU
1.
Nanggroe Aceh Darussalam
Aceh , Alas , Gayo , Kluet , Simelu , Singkil , Tamiang , Ulu.
2.
. Sumatera Utara
Karo , Nias , Simalungun , Mandailing , Dairi , Toba , Melayu , PakPak , maya-maya.
3.
Sumatera Barat
Minangkabau , Mentawai , Melayu , guci, jambak.
4.
 Riau
Melayu , Siak , Rokan , Kampar , Kuantum Akit , Talang Manuk , Bonai , Sakai , Anak Dalam , Hutan , Laut .
5.
Kepulauan Riau
Melayu, laut.
6.
Bangka Belitung
Melayu.
7.
Jambi
Batin , Kerinci , Penghulu , Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau.





NO
NAMA PROVINSI
SUKU
8.
Sumatera Selatan
Palembang , Melayu , Ogan , Pasemah , Komering , Ranau Kisam , Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto, Agam.
9.
Bengkulu
Melayu , Rejang , Lebong , Enggano , Sekah , Serawai, Pekal, Kaur, Lembak.
10.
Lampung
Lampung , Melayu , Semendo , Pasemah , Rawas ,  Ogan Pubian, Sungkai, Sepucih.
11.
 DKI Jakarta
Betawi.
12.
Banten
Banten.
13.
Jawa Barat
Sunda , Badui.
14.
Jawa Tengah
Jawa , Karimun , Samin, Kangean.
15.
D.I.Yogyakarta
Jawa.
16.
Jawa Timur
Jawa , Madura , Tengger, Asing.
17.
Bali
Bali , Jawa , Madura.
18.
NTB
Bali , Sasak , Bima , Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok.
19.
NTT
Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba , Flores , Belu, Bima
20.
Kalimantan Barat
Melayu , Dayak(Iban Embaluh , Punan , Kayan , Kantuk , Embaloh , Bugan ,Bukat), Manyuke.
21.
Kalimantan Tengah
Melayu , Dayak(Medang , Basap , Tunjung , Bahau , Kenyah , Penihing , Benuaq) , Banjar , Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas.
22.
Kalimantan Timur
Melayu , Dayak(Bukupai , Lawangan , Dusun, Ngaju , Maayan).
23.
Kalimantan Selatan
Melayu , Banjar , Dayak, Aba.
24.
Sulawesi Selatan
Bugis , Makasar , Toraja , Mandar.
25.
Sulawesi Tenggara
Muna , Buton ,Totaja , Tolaki , Kabaena , Moronehe , Kulisusu , Wolio.




NO
NAMA PROVINSI
SUKU
26.
SulawesiTengah
Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol , Kulawi , Balantak , Banggai ,Lore.
27.
Sulawesi Utara
Bolaang-Mongondow ,Minahasa , Sangir , Talaud , Siau , Bantik.
28.
Gorontalo
Gorontalo.
29.
Maluku
Ambon, Kei , Tanimbar , Seram , Saparua, Aru, Kisar.
30.
Maluku Utara
Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela.
31.
Papua Barat
Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca.
32.
Papua Tengah
Yapen, Biak, Mamika, Numfoor.
33.
Papua Timur
Sentani, Asmat, Dani, Senggi.

2. Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.
Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.[3]
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.

Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. diantaranya adalah sebagai berikut:
a.      kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
b.      antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
c.       dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
d.      terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:
a)      dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa.
b)      dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan.
c)      dapat mengurangi prasangka antar suku.
d)      dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.
3. Keanekaragaman Budaya suku bangsa di Indonesia
Istilah budaya berasal dari kata Sansekerta, yaitu buddayah atau buddhi yang berarti akal budi. Kebudayaan berarti segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Ada tiga bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam bentuk gagasan, kebiasaan, dan benda-benda budaya[4].
a)       Kebudayaan yang berupa gagasan, antara lain ilmu pengetahuan, adat istiadat, dan peraturan.
b)       Kebudayaan yang berupa kebiasaan, antara lain cara mencari makan (mata pencarian), tata cara pergaulan, tata cara perkawinan, kesenian, dan bermacam-bermacam upacara tradisi.
c)       Kebudayaan yang berupa benda adalah semua benda yang diciptakan oleh manusia, seperti alat-alat keperluan sehari-hari, rumah, perhiasan, pusaka (senjata), kendaraan, dan lain-lain.


Manusia menciptakan kebudayaan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Selain itu, kebudayaan juga diciptakan untuk mengolah alam agar bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena kondisi lingkungan alam berbeda-beda, maka terjadilah keanekaragaman kebudayaan[5].
Faktor lingkungan geografis yang menyebabkan keanekaragaman suku bangsa antara lain sebagai berikut.
  • Negara kita berbentuk kepulauan. Penduduk yang tinggal di satu pulau terpisah dengan penduduk yang tinggal di pulau lain. Penduduk tiap pulau mengembangkan kebiasaan dan adat sendiri. Dalam waktu yang cukup lama akan berkembang menjadi kebudayaan yang berbeda.
  • Perbedaan bentuk muka bumi, seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk beradaptasi dengan kondisi geografis alamnya. Adaptasi itu dapat terwujud dalam bentuk perubahan tingkah laku maupun perubahan ciri fisik. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan misalnya, akan berkomunikasi dengan suara yang keras supaya dapat didengar tetangganya. Penduduk yang tinggal di daerah pantai atau di daerah perairan akan mengembangkan keahlian menangkap ikan, dan sebagainya. Perubahan keadaan alam dan proses adaptasi inilah yang menyebabkan adanya keanekaragaman suku bangsa di Indonesia. Besar kecilnya suku bangsa yang ada di Indonesia tidak merata. Suku bangsa yang jumlah anggotanya cukup besar, antara lain suku bangsa Jawa, Sunda, Madura, Melayu, Bugis, Makassar, Minangkabau, Bali, dan Batak.
Biasanya suatu suku bangsa tinggal di wilayah tertentu dalam suatu provinsi di negara kita. Namun tidak selalu demikian. Orang Jawa, orang Batak, orang Bugis, dan orang Minang misalnya, banyak yang merantau ke wilayah lain.

BAB III
OBSERVASI
A.Adat istiadat(custom)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-poa prilaku sebuah masyrakat. Oleh karena itu, pada umumnya kelompok masyrakat atau suku memiliki norma adat yang berbeda-beda. Norma ini memiliki gaya ikat yang sangat kuat. Norma adat berisi perintah dan larangan. Anggota masyrakat yang melanggar norma ini akan mendapat sanksi adat yang berlaku[6].

B.Berbagai adat istiadat dalam suku bangsa di Sumatra Selatan
1.      Komring
Menurut Imjon, komring adalah salah satu suku yang ada di Sumatra selatan, yang sudah lama keberadaan nya. Dan tersebar di beberapa daerah atau tempat.
·        Adat istiadat komring
a.       Seseorang di katakan suku komring, menurut keturun orang tua nya.
b.      Dalam hal pernikahan harus di kasih gelar,dengan pinang.
c.       Baju adat dalam suku komring sama dengan palembang.
d.      Khas dalam suku komring sama dengan suku-suku lain.
e.       Kekeluargaan dalam masyarakat komring sangatlah erat.
f.        Ciri khas bahasa komring keras.[7]




2.      Jawa
Menurut M.Fatih arizqi jawa adalah salah satu suku yang ada di Indonesia, yang sudah lama keberadaannya.
·        Adat istiadat jawa
a.       Seseorang di katakan suku jawa,menurut keturunan orang tuanya.
b.      Dalam hal pernikahan suku jawa memakai baju adat jawa lengkap dengan blankon dan keris.
c.       Suku jawa mengutamakan kesederhanaan dan kekeluargaan, tidak mementingkan kemewahan.
d.      Suku jawa di kelompok kan menjadi tiga :
1.      Jawa kasar yakni suku jawa yang hidup di kota-kota yang menggunakan dengan bahasa kesehariannya dengan bahasa jawa kasar.
2.      Jawa halus yakni suku jawa yang menggunakan bahasa keseharian nya menggunakan bahasa halus dan lebih pelan.
3.      Jawa keraton yakni suku jawa yang tinggal di daerah kerajaan keraton,yang biasanya selalu memakai pakaian adat jawa, dan menggunakan bahasa jawa halus dalam kesehariannya[8].



3.      Ogan
Menurut Ruslan saputra suku ogan adalah suku yang masih sangat erat hubungan kekerabatan nya. Sistem gotong royong nya masih di junjung tinggi dalam suatu daerah. Seseorang di katakan suku ogan karena faktor keturunan dan kelahiran. Dalam adat istiadat yang masih mencolok, suku ogan pada saat hari-hari besar, masih sering menggunakan alat musik rebana[9].

4. Padang
Menurut M.Rafki Apriadi Jon suku Padang adalah suku yang mengutamakan adat istiadatnya, seperti contoh dalam hal kepemimpinan, sebuah desa atau tempat, di pimpin oleh seorang datuk. Dalam adat pernikahan acaranya di iringi dengan musik daerah, yaitu berupa saluang. Yaitu alat musik berbentuk seruling.
Ada salah satu daerah, yaitu Pariaman dimana dalam adat lamaran, mempelai wanita lah yang memberikan mahar terhadap pria. Kemudian dalam adat istiadat silsilah pembagian harta warisan, anak wanita lebih di kedepankan dari pada anak pria[10].




BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Begitu banyak ragam suku bangsa yang ada di Indonesia, yang mempunyai keanekaragaman adat istiadat. Dan mempunyai norma-norma yang berbeda, menurut suku masing-masing. Namun walau mereka berbeda mereka tetap satu, sebagai mana yang ada di Bhineka tunggal ika[11].



DAFTAR PUSTAKA
Budiman,arief,2011.Budaya masyrakat.Jakarta timur:Pt intan.
Budiyanto,2008. pendidikan kewarganegaraan.Jakarta:erlangga
Herimanto . winarto, ilmu sosial dan budaya dasar.jakarta:pt bumi aksara.2011

LAMPIRAN :
 Aprilia/ keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/ wordpress.com2010/05/29




[1] http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/
[2]Aprilia/ keanekaragaman-suku-bangsa-di-indonesia/ wordpress.com2010/05/29
[3] Budiyanto/.pendidikan kewarganegaraan.jakarta.erlangga.(2008:16)
[4] Drs.herimanto,m.pd.,m.si./winarto,s.pd.,m.si./ilmu sosial dan budaya dasar.jakarta timur,.pt bumi aksara.(2011:19)
[5] Drs.herimanto,m.pd.,m.si./winarto,s.pd.,m.si./ilmu sosial dan budaya dasar.jakarta timur,.pt bumi aksara.(2011:29)
[6] Drs.herimanto,m.pd.,m.si./winarto,s.pd.,m.si./ilmu sosial dan budaya dasar.jakarta timur,.pt bumi aksara.(2011:51)
[7] Imjon.belitang.minggu.2012/06/17.(18:30)
[8] M.Fatih Arizqi.berebes.senin.2012/06/18.(7:29)
[9] Ruslan saputra.palembang.rabu.2012/06/20.(10:14)
[10] M.Rafki Apriadi Jon.Palembang.rabu.2012/06/20.(10:16)
[11] Robi saimona./palembang.selasa.2012/06/19(19:56)