Kamis, 07 Februari 2013

EDISI SIRKUIT KEHIDUPAN ( EPISODE 2 )


 KARYA : ROBI SAIMONA


LOVE IS NOT TRUE
            Cerita ini waktu gue masuk SMP NEGRI 1 di empat gue. Gue masuk smp itu bersama temen-temen SD  gue, tapi tidak semua nya ada yang masuk di MTS juga. Kami berpisah menjadi dua, gue, Yoga, Defri dan di MTS ada Bobi, dan Weli. Kami bertiga di smp pisah kelas dan gue  masuk di kelas yang bisa di bilang lumayan unggulan, dan cewek kelas gue banyak yang cantik-cantik, baik, dan manis, dan disinilah awal cerita dan cinta gue muncul.
            Gue masuk di kelas 7.3 . di kelas itu gue kenalan dengan seorang cewek yang baik, manis, dan cantik,dia duduk pas di belakang bangku gue. Nama nya Reni dan di jamin gue gx nyesel kalau pacaran ama dia, dan dia lah orang yang pertama gue taksir di kelas itu, gue melakukan pendekatan dengan dia, mencari cara untuk mengetahui tentang dia, diman rumahnya, apa hobinya, apa favorite nya. Dan kesukaan dia ama orang kayak g’mana..??
            Dari minggu ke minggu gue deketin dia, ajak dia kenalan, ngobrol, curhat, tukar-tukaran buku catatan, dan akhirnya gue pun jadi temen akrab dengan dia, kami berdua banyak kesamaan dan kami pun sering pergi ke kantin berdua, cerita, canda tawa, saling janjian. Seiring hari yang kulalui bersamanya, membuat perasaan gue makin besar kepadanya, dan gue pun sangat menyukainya dan kagum akan kecantikan dan kabaikan hatinya. Tiap malem memikirkannya, dan membayangkan wajahnya, betapa indahnya hidup ku ada di sisinya. Apa lagi sampai menjadi pacarnya.
            Dengan penuh harapan gue berangkat sekolah sambil membayangkan wajahnya, dan dia salah satu penyemangat dalam hidup gue, seperti orang yang sedang jatuh cinta, sehari gx bertemu dengan dia gue kangen banget.. maklum waktu gue masih smp, gue belum punya hp. Sedang belajar kepikiran dia, di buku menulis namanya ‘’ R  LOVE  R walau gue gx tau dia suka gx sama gue, tapi gue berada di sisinya ajha udah cukup bagi gue, gx perlu lebih dari itu.
            Di suatu saat sekolah kami ada acara dengan sekolah lain, dan dalam acara itu semua siswa pergi ke smp lain yang letaknya lumayan jauh dari sekolah kami, dan kami beramai- ramai pergi ke sekolah itu. Tapi gue males untuk pergi, karena bagi gue gx ada untungnya. Namun perasaan itu hilang seketika ketika Reni cewek yang gue taksir mengajak gue pergi bareng, dan dia di sana ingin bersama gue, dan tak mau dengan orang lain, apa lagi di sana adalah smp saingan kami. Karena gue agak pemalu pada saat itu, gue ngajak temen gue yang bernama Gadapi ikut bersama gue dan Reni, karena gue mengajak temen gue itu Reni pun mengajak temennya yang bernama Indah. Dan kami berempat berjalan bersama, saling asik kami berempat. Kami memastikan untuk pulang duluan dari smp itu, dan pulang kerumah masing-masing. Gue dan Gadapi mengantar Reni pulang ke rumahnya. Dan kami pun pulang kerumah. Sesampainya di jalan Gadapi cerita dengan gue kalau dia ternyata suka dengan Reni. Dan itu adalah cinta pada pandangan pertamanya. Namun dia bertanya kepada gue, apakah gue suka sama Reni.’’ Dan gue jawab nggak..!! kami cuman teman’’. Dan Gadapi pun meminta bantuanku untuk mendekatkan mereka berdua, karena setau Dapi gue adalah teman terdekatnya. Dan dia meberikan kalung untuk gue berikan kepada Reni besok di kelas. Gue pun tiba di rumah.
            Sesampai di rumah gue hanya bisa diam dan bingung, bagaimana dengan perasaan gue sendiri. Gue pun mencoba menenangkan diri, dan mencoba melupakan Reni, mungkin dengan berteman itu lebih baik. Keesokan harinya gue berangkat ke sekolah dan tiba di kelas. Gue lihat di sana udah ada Reni sedang duduk di bangkunya. Dan dia dengan muka tersenyum gembira menyapa saya, dan gue balas juga dengan senyuman. Walau hati gue sedang dalam gundah dan bingung, tapi gue coba lupain itu dan misi gue adalah membantu Dapi supaya deket dengan Reni, gue panggil Reni sambil menghampirinya,’’ Reni ada salam dari teman gue yang kemaren, Gadapi..katanya dia suka sama kamu... dan ini kalung dari dia..’’ dengan muka tersenyum gue berikan tuch kalung, dan dia hanya bengong dan menerima kalung itu,
            Dengan berjalannya waktu, Gadapi pun memberanikan diri untuk mendekati Reni, dia setiap istirahat datang ke kelas ku untuk merayu Reni, dan gue pun mulai menjauhi reni. Reni pun heran mengapa gue menjauh, dan gue mendengar kabar Dapi menembak Reni, dan Reni gx menerimanya.. dan gue samperin Reni, trus gue coba nanya dengan dia..’’ Ren kamu jadian yea dengan Dapi,, dengan muka senyum dan mencoba mengejek,, selamat ea???’’ Reni pergi dengan mka marah, dan sambil bisikkan kata’’ seharusnya kamu lebih tau apa mau aku’’.. itu yang di sampaikannya padaku..dan gue mulai menjelaskan, kalau Dapi sangat menyukainya sejak pertama berjumpa, dan dia rela lakuin apa ajha untuk dapatkan hati kamu,, gue sabagai temannya mencoba membantu, dan gue mohon supaya Reni menerimanya..
            Sepulang sekolah gue merenungkan perkataan Reni yang di bisikkan kepada gue, mencoba mengerti namun gue gx yakin,maklum perasaan yang gundah sulit untuk berfikir. Dan akhirnya gue sadar kalau Reni pun ternyata suka dengan gue, dengan rasa bangga gue tunggu datang nya hari esok, karena gue orang pemalu, gue coba menuliskan perasaan tulus gue ke selembar kertas. Yang mana isinya menceritakan perasaan gue ke pada Reni.
            Pagi pun tiba, dan gue sudah siap untuk berangkat sekolah,dengan perasaan yang harap-harap cemas, semoga saja apa yang gue bayangin selama ini menjadi kenyataan, lewat surat yang gue tulis semalem. Akhirnya gue tiba di kelas, dan dia belum juga datang, apa gue yang kepagian ea.. karena gax sabarnya.. dan gue tunggu ajha..di pintu kelas, tak lama kemudian dari kejahuan terlihat seorang wanita cantik dan sepertinya itu adalah Reni, dan tidak salah lagi itu bener-bener dia. Tak lama kemudia di barengi oleh temen ku Gadapi, apa mungkin mereka jadian ya..! ah gx mungkin bukan nya Reni bilang dia lebih suka gue. Trus gue coba buat ngilangin perasaan yang mengganggu niat gue itu.
            Jam-jam demi jam gue menanti saat yang tepat untuk memberikan surat itu kepadanya, dan bel istirahat pun tiba. Dan itu membuka jalan gue untuk memberikan surat itu kepadanya secara diam-diam tanpa dia ketehui. Seperti biasa dia pergi kekantin dengan teman-teman nya. Dan dia ingin mengajak gue, namun gue menolak dengan alasan lagi mau ngerjain tugas dulu di kelas, setelah dia pergi gue pun memasukkan surat itu ke dalam tasnya.
            Setelah lama berselang, bel tanda masuk pun berbunyi. Dan pelajaran pun di lanjutkan, dengan perasaan cemas, dan penasaran selama pelajaran gue hanya bisa ngelamun dan bayangin g’mana selanjutnya. Dan lamunan gue pn terhenti karena suara bell tanda pulang, dan gue langsung bergegas untuk pulang. Gue langsung berlari keluar kelas, namun baru sampai di depan pintu kelas, gue di panggil Reni dan dia menghampiri saya, lalu dia memberikan saya surat dan pergi begitu saja, dengan rasa kaget dan bingung gue pun melanjutkan perjalan pulang dan sampai di rumah, gue masih bingung dan bayangin kejadian yang baru terjadi tadi.
            Sore hari sepulang gue dari maen gue lagsung mandi dan bersiab untuk belajar, dan ketika gue buka tas, gue ketemu surat, dan gue baru sadar kalau itu surat balasan dari Reni tadi. Dengan rasa penasaran gue di buat cemas, antara mau buka tuch surat dengan tidak. Dan akhirnya gue buka juga tuch surat. Dan gue baca semua surat itu berkali-kali, karena isisnya sangat membuat perasaan gue gx karuan, dan itu semua gx bisa gue bayangin.
            Isi surat itu ternyata penolakan Reni kepada gue secara halus, dan gue tau alasan dia nolak gue kenapa..?? itu semua karena kesalahan gue selama ini, wah parah gue di buat nya. Dia sudah jadian dengan teman gue Gadapi dan itu semua berkat jeri payah gue selama ini. Gue seneng dan gue pun kecewa, dan setelah gue berfikir ini mngkin yang dinamakan karma, mungkin karena gue dulu menolak cewek yang sebenarnya gue suka yang bernama Riris,yang ada di cerita gue sebelumnya..kenangan merpati gue. Dengan rasa kecewa, akhirnya gue pasti’in gue akan pergi kesebuah pulau yang tak ada satupun menemukan gue, sampai puau tu tenggelam di dasar lautan, namun sayang itu semuanya hanya khayalan belaka bagi gue. Gue juga mana berani kalau beneran.
            Karena ditolak akhirnya gue pun galau, namun gue gx mau terpuruk dalam kegalauan gue, dan gue harus bangkit dan melupakan Reni dan biarlah semua menjadi seperti adanya dan persahabatan adalah utama, karena indahnya persahabatan membuat kita bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar