KARYA : ROBI SAIMONA
LOVE
IS NOT TRUE
Cerita
ini waktu gue masuk SMP NEGRI 1 di empat gue. Gue masuk smp itu bersama
temen-temen SD gue, tapi tidak semua nya
ada yang masuk di MTS juga. Kami berpisah menjadi dua, gue, Yoga, Defri dan di
MTS ada Bobi, dan Weli. Kami bertiga di smp pisah kelas dan gue masuk di kelas yang bisa di bilang lumayan
unggulan, dan cewek kelas gue banyak yang cantik-cantik, baik, dan manis, dan
disinilah awal cerita dan cinta gue muncul.
Gue
masuk di kelas 7.3 . di kelas itu gue kenalan dengan seorang cewek yang baik,
manis, dan cantik,dia duduk pas di belakang bangku gue. Nama nya Reni dan di
jamin gue gx nyesel kalau pacaran ama dia, dan dia lah orang yang pertama gue
taksir di kelas itu, gue melakukan pendekatan dengan dia, mencari cara untuk
mengetahui tentang dia, diman rumahnya, apa hobinya, apa favorite nya. Dan
kesukaan dia ama orang kayak g’mana..??
Dari
minggu ke minggu gue deketin dia, ajak dia kenalan, ngobrol, curhat,
tukar-tukaran buku catatan, dan akhirnya gue pun jadi temen akrab dengan dia,
kami berdua banyak kesamaan dan kami pun sering pergi ke kantin berdua, cerita,
canda tawa, saling janjian. Seiring hari yang kulalui bersamanya, membuat
perasaan gue makin besar kepadanya, dan gue pun sangat menyukainya dan kagum
akan kecantikan dan kabaikan hatinya. Tiap malem memikirkannya, dan
membayangkan wajahnya, betapa indahnya hidup ku ada di sisinya. Apa lagi sampai
menjadi pacarnya.
Dengan
penuh harapan gue berangkat sekolah sambil membayangkan wajahnya, dan dia salah
satu penyemangat dalam hidup gue, seperti orang yang sedang jatuh cinta, sehari
gx bertemu dengan dia gue kangen banget.. maklum waktu gue masih smp, gue belum
punya hp. Sedang belajar kepikiran dia, di buku menulis namanya ‘’ R LOVE R
walau gue gx tau dia suka gx sama gue, tapi gue berada di sisinya ajha udah
cukup bagi gue, gx perlu lebih dari itu.
Di
suatu saat sekolah kami ada acara dengan sekolah lain, dan dalam acara itu
semua siswa pergi ke smp lain yang letaknya lumayan jauh dari sekolah kami, dan
kami beramai- ramai pergi ke sekolah itu. Tapi gue males untuk pergi, karena
bagi gue gx ada untungnya. Namun perasaan itu hilang seketika ketika Reni cewek
yang gue taksir mengajak gue pergi bareng, dan dia di sana ingin bersama gue,
dan tak mau dengan orang lain, apa lagi di sana adalah smp saingan kami. Karena
gue agak pemalu pada saat itu, gue ngajak temen gue yang bernama Gadapi ikut
bersama gue dan Reni, karena gue mengajak temen gue itu Reni pun mengajak
temennya yang bernama Indah. Dan kami berempat berjalan bersama, saling asik
kami berempat. Kami memastikan untuk pulang duluan dari smp itu, dan pulang
kerumah masing-masing. Gue dan Gadapi mengantar Reni pulang ke rumahnya. Dan
kami pun pulang kerumah. Sesampainya di jalan Gadapi cerita dengan gue kalau
dia ternyata suka dengan Reni. Dan itu adalah cinta pada pandangan pertamanya.
Namun dia bertanya kepada gue, apakah gue suka sama Reni.’’ Dan gue jawab
nggak..!! kami cuman teman’’. Dan Gadapi pun meminta bantuanku untuk
mendekatkan mereka berdua, karena setau Dapi gue adalah teman terdekatnya. Dan
dia meberikan kalung untuk gue berikan kepada Reni besok di kelas. Gue pun tiba
di rumah.
Sesampai
di rumah gue hanya bisa diam dan bingung, bagaimana dengan perasaan gue
sendiri. Gue pun mencoba menenangkan diri, dan mencoba melupakan Reni, mungkin
dengan berteman itu lebih baik. Keesokan harinya gue berangkat ke sekolah dan
tiba di kelas. Gue lihat di sana udah ada Reni sedang duduk di bangkunya. Dan
dia dengan muka tersenyum gembira menyapa saya, dan gue balas juga dengan
senyuman. Walau hati gue sedang dalam gundah dan bingung, tapi gue coba lupain
itu dan misi gue adalah membantu Dapi supaya deket dengan Reni, gue panggil
Reni sambil menghampirinya,’’ Reni ada salam dari teman gue yang kemaren,
Gadapi..katanya dia suka sama kamu... dan ini kalung dari dia..’’ dengan muka
tersenyum gue berikan tuch kalung, dan dia hanya bengong dan menerima kalung
itu,
Dengan
berjalannya waktu, Gadapi pun memberanikan diri untuk mendekati Reni, dia
setiap istirahat datang ke kelas ku untuk merayu Reni, dan gue pun mulai
menjauhi reni. Reni pun heran mengapa gue menjauh, dan gue mendengar kabar Dapi
menembak Reni, dan Reni gx menerimanya.. dan gue samperin Reni, trus gue coba
nanya dengan dia..’’ Ren kamu jadian yea dengan Dapi,, dengan muka senyum dan
mencoba mengejek,, selamat ea???’’ Reni pergi dengan mka marah, dan sambil
bisikkan kata’’ seharusnya kamu lebih tau apa mau aku’’.. itu yang di
sampaikannya padaku..dan gue mulai menjelaskan, kalau Dapi sangat menyukainya
sejak pertama berjumpa, dan dia rela lakuin apa ajha untuk dapatkan hati kamu,,
gue sabagai temannya mencoba membantu, dan gue mohon supaya Reni menerimanya..
Sepulang
sekolah gue merenungkan perkataan Reni yang di bisikkan kepada gue, mencoba
mengerti namun gue gx yakin,maklum perasaan yang gundah sulit untuk berfikir.
Dan akhirnya gue sadar kalau Reni pun ternyata suka dengan gue, dengan rasa
bangga gue tunggu datang nya hari esok, karena gue orang pemalu, gue coba
menuliskan perasaan tulus gue ke selembar kertas. Yang mana isinya menceritakan
perasaan gue ke pada Reni.
Pagi
pun tiba, dan gue sudah siap untuk berangkat sekolah,dengan perasaan yang
harap-harap cemas, semoga saja apa yang gue bayangin selama ini menjadi
kenyataan, lewat surat yang gue tulis semalem. Akhirnya gue tiba di kelas, dan
dia belum juga datang, apa gue yang kepagian ea.. karena gax sabarnya.. dan gue
tunggu ajha..di pintu kelas, tak lama kemudian dari kejahuan terlihat seorang
wanita cantik dan sepertinya itu adalah Reni, dan tidak salah lagi itu
bener-bener dia. Tak lama kemudia di barengi oleh temen ku Gadapi, apa mungkin
mereka jadian ya..! ah gx mungkin bukan nya Reni bilang dia lebih suka gue.
Trus gue coba buat ngilangin perasaan yang mengganggu niat gue itu.
Jam-jam
demi jam gue menanti saat yang tepat untuk memberikan surat itu kepadanya, dan
bel istirahat pun tiba. Dan itu membuka jalan gue untuk memberikan surat itu
kepadanya secara diam-diam tanpa dia ketehui. Seperti biasa dia pergi kekantin
dengan teman-teman nya. Dan dia ingin mengajak gue, namun gue menolak dengan
alasan lagi mau ngerjain tugas dulu di kelas, setelah dia pergi gue pun
memasukkan surat itu ke dalam tasnya.
Setelah
lama berselang, bel tanda masuk pun berbunyi. Dan pelajaran pun di lanjutkan,
dengan perasaan cemas, dan penasaran selama pelajaran gue hanya bisa ngelamun
dan bayangin g’mana selanjutnya. Dan lamunan gue pn terhenti karena suara bell
tanda pulang, dan gue langsung bergegas untuk pulang. Gue langsung berlari
keluar kelas, namun baru sampai di depan pintu kelas, gue di panggil Reni dan
dia menghampiri saya, lalu dia memberikan saya surat dan pergi begitu saja,
dengan rasa kaget dan bingung gue pun melanjutkan perjalan pulang dan sampai di
rumah, gue masih bingung dan bayangin kejadian yang baru terjadi tadi.
Sore
hari sepulang gue dari maen gue lagsung mandi dan bersiab untuk belajar, dan
ketika gue buka tas, gue ketemu surat, dan gue baru sadar kalau itu surat
balasan dari Reni tadi. Dengan rasa penasaran gue di buat cemas, antara mau
buka tuch surat dengan tidak. Dan akhirnya gue buka juga tuch surat. Dan gue
baca semua surat itu berkali-kali, karena isisnya sangat membuat perasaan gue
gx karuan, dan itu semua gx bisa gue bayangin.
Isi
surat itu ternyata penolakan Reni kepada gue secara halus, dan gue tau alasan
dia nolak gue kenapa..?? itu semua karena kesalahan gue selama ini, wah parah
gue di buat nya. Dia sudah jadian dengan teman gue Gadapi dan itu semua berkat
jeri payah gue selama ini. Gue seneng dan gue pun kecewa, dan setelah gue
berfikir ini mngkin yang dinamakan karma, mungkin karena gue dulu menolak cewek
yang sebenarnya gue suka yang bernama Riris,yang ada di cerita gue
sebelumnya..kenangan merpati gue. Dengan rasa kecewa, akhirnya gue pasti’in gue
akan pergi kesebuah pulau yang tak ada satupun menemukan gue, sampai puau tu
tenggelam di dasar lautan, namun sayang itu semuanya hanya khayalan belaka bagi
gue. Gue juga mana berani kalau beneran.
Karena ditolak akhirnya gue pun galau, namun gue gx mau
terpuruk dalam kegalauan gue, dan gue harus bangkit dan melupakan Reni dan
biarlah semua menjadi seperti adanya dan persahabatan adalah utama, karena
indahnya persahabatan membuat kita bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar