KARYA : ROBI SAIMONA
episode 3
PERJALAN CINTA TAK KUNJUNG USAI
Setelah semua kisah yang gue alami,
gue gx mau berhenti sampai di situ ajha dan putus asa. Karena
perjalan hidup gue cukup panjang dan masih banyak hal indah yang
perlu gue ukir, dan gue rasa kehidupan gue cukup berharga dibanding
keterpurukan dalam kegagalan cinta.
Seperti biasa gue pergi kesekolah,
dengan penuh harapan meniti masa depan gue, sesampainya di kelas..
gue liat Reni sedang ngbrol dengan teman-teman nya, sambil menunggu
bel masuk kelas di berbunyi. Dengan senyuman gue sapa Reni yang pada
saat itu sedang duduk bersama teman-temannya. ‘’ hai Reni.. udah
selesai tugas nya apa beloem..??’’ gue sapa dia sambil pura-pura
bertanya tentang tugas, dan seperti tidak pernah terjadi apa-apa..?
kami saling ngbrol dan bermain bersama, cuman bedanya sekarang dia
udah jadi pacar orang lain,dan itu teman saya sendiri. Jadi gue harus
bisa jaga jarak di antara mereka.
Namun seperti yang sering terjadi di
kebanyakan orang, gue tidak semudah itu bisa melupakan perasaan gue
kepadanya, dan hari-hari gue penuh dengan rasa gundah yang berujung
kepencarian baru. Karena gue ingin cepat melupakan perasaan gue
kepada Reni, gue pun mencoba mengakrabkan diri kepada cewek lain di
kelas gue,dan tidak tanggung-tanggung. Sekali dua cewek gue
dekati,dan mereka sahabat baik yang duduk dalam satu meja, tapi gx
nempel bangkunya.. hehehe. Mereka bernama Fatmawati yang biasa di
panggil Atik, dan yang satu lagi Sri wahyuni yang di panggil Sri.
Mereka dua wanita yang berbeda tapi semuanya istimewa di mata gue.
Gue pun akrab dengan mereka dan kami
berteman baik, saling curhat, cerita, percaya dan saling minta
pendapat, karena keakraban kami bertiga itu membuat gue ragu buat
nyatakan cinta atau suka kepada mereka berdua, karena gue takut bakal
merusak hubungan persahabat dua wanita cantik yang berbeda.
Sri dia orangnya
agak item di banding Atik, ea mungkin karena Sri orangnya agax
tomboy, dan suka olah raga bola volly. Dia manis, baik, ramah,
humoris dan pintar dalam berpuisi namun kurang peka dalam hal
perasaan,maklum efek dari tomboy kali ea..
Dan Atik, dia
gadis cantik berkulit putih mulus dan bersih, lebih peminim dan
kewanitaan sekali, orangnya baik, manja, ramah, dan mempunyai
perasaan yang sensitif dengan hati, itu yang membuat gue harus bisa
merubah sikap di depan mereka. Atik lebih suka menyanyi, dibanding
olah raga yang panas-panasan dan membuat tubuh kecapek’an, maklum
anak manja tapi bukan anak mama. Dan tutur bahasanya yang selalu
membuat gue kengen dengan dia.
Dan mereka
berdualah yang nanti akan gue jadikan penantian cinta gue
selanjutnya, dengan penuh hati-hati dan rencana yang matang, karena
gue gx mau kejadian yang dulu terulang kembali, sampai gue di tolak
cewek atau pun nolak cewek, karena gue tau bagaimana rasanya
perasaan tersebut.. bisa di bilang sakit namun tak berasa.. jadi
serba salah, Dan membuat perasaan yang membingungkan.
Seiring dengan
berjalan nya waktu, pertemanan kami pun sangat akrab sekali, sampai
rahasia-rahasia kecil pun kami utarakan..dan semua hal yang tak bisa
di lakukan seorang teman, kami bisa melakukannya. Bisa di bilang kami
lebay, over dosis, atau juga biasa di sebut TTM,teman tapi mesra.
Dikala Atik sedang sedih, dia curhat ke gue dan bersender di bahu gue
sambil memeluk gue dengan erat, dan gue pun membalas dengan membelai
lembut rambunya dngan niat meringankan beban kesedihannya..dan
anehnya selama persabatan kami itu, tak satu pun di antara kami
bertiga yang punya pacar. Jika makan bersama kami suap-suapan. Jalan
bersama sambil gandengan tangan. Mungkin kata orang kamu lebay, tapi
menurut gue itu indah dan membahagiakan. Dan anehnya setiap kami
seperti itu, tak pernah di saat kami bertiga, pasti disaat hanya gue
dan Atik atau cuman gue dengan Sri.
Suatu ketika Sri
mengajak saya ikut lomba puisi dan itu masih pemilihan calon lomba
dari antar kelas, dan setiap kelas wajib mengirimkan dua orang bebas.
Seperti yang gue ketahui Sri itu suka dengan puisi. Walau memang sich
penampilan dia tomboy dan suka olah raga. Dan dia mengajak gue ikut
lomba tersebut dengan nya. Tanpa memberi tahu terlebih dahulu kepada
Atik. Dan kami pun bergegas mengikuti sleksi lomba tersubut. Gue
saling menghapal puisi dan memahami puisi dengan nya, dan selama
seminggu kami akrab berdua masalah puisi, dan itu membuat gue agak
menjauh dari Atik, dan Atik sebagai teman yang baik dia mengerti
kami. Sampai akhirnya selesai seleksi untuk lomba tersebut selesai,
dan gue dengan Sri kalah. Tapi Sri sangat senang, katanya ‘’ asal
kan bisa berdua dengan gue..’’ dan dia pun coba basa basi dengan
candanya..’’ Rob coba kamu itu orangnya agak berubah sedikit
pendiem, dan banyak bergaul, pasti banyak yang suka dengan kamu..??’’
dan gue heran dengan perkataan Sri itu, apa maksud dari kata-kata
nya, cuman gue berfikir pasti gx ada niat lain kok, mana juga kami
kan berteman erat dan akrab sekali, dan jujur dari hati gue kalau di
suruh milih antara mereka, gue lebih suka Atik, gadis manja yang
baik, pengertian murah senyum, dan peminim. Walau Sri gx kalah cantik
dengan Atik juga sich. Tapi memang mereka berdua orang yang berbeda
tapi banyak kesamaan, dan dari perbedaan mereka, apa yang tidak di
punya dari diri Atik, Sri punya itu... dan begitupun sebaliknya.
Dan tanpa terasa
dari pertemanan kami, akhinya tiba kenaikan kelas. Dan itu adalah hal
yang sangat gue takuti, karena jika kenaikan kelas. Kemungkinan
terjadi kami akan pisah kelas dan gue gx mau pisah dengan mereka, dan
begitupun sebaliknya dengan mereka. Dan sangat gue syukuri, ternyata
kenaikan tahun ini kelas tidak di pisah dan tetap seperti yang lama.
Dan itu membuat kami sangat senang, walau kami tau bnyak di antara
kami yang gx suka dan mungkin bosan. Dan bahkan Reni pun memberi
selamat kepada gue, ‘’ selamat yea.. kita masih bisa sekelas
lagi..” dan gue jawab. ‘’ ea.. dan alhamdulillah sekali..’’
dan kami pun pulang dari sekolah.
Setiba dirumah gue
pun sangat senang dan bahagia sekali, dan gue gx bisa bayangin itu
semua bakal terjadi lagi, terus gue bayangin hal-hal yang masih bisa
gue lakukan bersama mereka, saling tukar tempat duduk, curhat di jam
kosong, ngbrol tentang rahasia pria dan wanita, dan kami cukup
terbuka dengan pembicaraan seperti itu, yang berhubungan dengan
berbau sex, dan lain nya, sampai saling tanya bagaimana pria mimpi
basah, dan apa yang dirasakan. Dan mereka pun juga menjelaskan
bagaimana wanita datang bulan dan bagai mana rasanya.. dan kami biasa
saja.. dengan ucapan atau cerita seperti itu.
Ke esokan harinya
di kelas baru, suasana baru, banyak guru baru, namun orang-orangnya
tetap yang lama, gue gx bisa bayangin bagaimana perasaan orang yang
pengen banget tuch kelas bisa di tuker-tuker orangnya, namun malah
tetap, pasti hari-harinya di isi dengan kebosanan. Hingga tiba di
pmilihan bangku kelas atau letak tempat duduk, dengan rasa senang
hati gue duduk di belakang Atik dan Sri, dan mereka tetap saja duduk
berdua, hingga lomba volly tiba, Sri jaran masuk kelas karena ikut
pelatihan dan lomba volly antar sekolah se kabupaten tingkat SMP. Dan
itu kesempatan gue duduk berdua dengan Atik dan gue harap itu bisa
membuat gue tambah dekat dan bisa menjadi pacarnya.
Karena seringnya
ada lomba bola volly di sekolah, dan SMP kami menang trus. Sri pun
sering gx masuk kelas karena latihan volly penuh, dan lagi-lagi gue
duduk dengan Atik, dan keseringan kami berdua pun selalu bareng dan
bersama-sama, kami pulang bersama-sama, dan pergi pun bersama-sama.
Kebetulan rumah Atik searah dengan rumah gue.
Seperti biasa abis
semesteran di sekolah gue ada class meeting yaitu pertemuan
perlombaan antar kelas dan itu perlombaan jenis olah raga. Semua
orang sibuk menonton lomba, dan Sri sendiri sedang berlomba dengan
kelas lain, disisi lain gue pengen sekali nonton pertandingan Sri
dengan kelas lain dan memberinya semangat, tapi saat itu Atik sedang
sedih dan kurang enak badan. Dan kami hanya berdua di ruang
kelas,kami duduk sampingan berdua di dalam kelas yang sepi, karena
semua orang sibuk ke lapangan menonton lomba, dan kami berdua saling
cerita dan curhat satu sama lain, Atik bersandar di bahugue sebelah
kiri, sambil memeluk erat tangan gue, dan tangan kananku mengelus
lembut rambutnya. Dia cerita sambil menangis, dan katanya dia sedang
ribut dengan cowoknya, dan mereka pun putus, itu sangat membuat gue
kaget dan terkejut sekali mendengar nya, tapi perasaan itu terasa
tenang saat dia bilang telah putus, dan dia makin memeluk tubuhku
dengan erat. Gue pun gx mau ambil psing mikirin dia udah punya cowok
apa gx?? dan putus apa gx?? Yang penting gue sekarang sedang
berdua’an bersama nya.
Tak terasa oleh
kami, lomba pun telas usai dan semua siswa pada pulang, dan pada saat
itu gue bawa motor, lalu kami pun pulang berdua, dan gue pun
mengantarnya pulang. Hari itu perasaan gue sangat senang, dan juga
heran campur penasaran, kapan dia punya pacar kok sudah putus, kenapa
dia tidak cerita sejak awal pada saat itu, heran gue.. yang jelas
hari itu, hari terindah dalam hidup gue bisa berduaan dengan orang
yang kita cintai dan sayangi dalam seharian dan bermesraan layakny
seorang pacaran.. dan gue gx sabar menati hari esoknya.. untuk
bertemu dengan dia dan bersamanya, dan dia lah penyemangat sekolah
gue.
Pagi-pagi hari gue
sudah bersiap untuk pergi sekolah, dan gue jalan lewat depn rumahnya
dan berharap bisa bertemu dia dan berangkat bersama kembali, namun
dia tidak ada di rumahnya, gue truskan perjalanan gue ke sekolah,
dengan rasa penasaran, dan mungkin dia telah berangkat ke sekolah.
Sesampai di dalam kelas ternyata gue gx bertemu dengannya, dan dia
belum berangkat. Dengan rasa kecewa gue duduk langsung disamping
tempat duduk dia biasanya. Setelah meletak kan tas, dia pun datang
sengan muka tersenyum, dan menyapa gue..’’ hai... Robi... selamat
pagi..!??’’ gu jawab dengan penuh senyum.’’ Pagi juga
cantik..’’ mencoba merayu. Tak sadar gue pun menulis I LOVE YOU
di kertas dan gue gambar bentuk hati dengan sedikit puisi pujian
kepada cewek. Dan bell masuk pun berbunyi, dengan rasa kaget,kertas
itu gue masukin ke dalam laci meja tempat gue duduk, yang mana tempat
itu diduduki oleh Sri. Setelah pelajaran hampir di mulai, Sri pun
datang ke kelas dan masuk pelajaran, dia minta maaf jika terlambat,
karena perlombaan volly untuk hari itu tidak jadi, trus dia kembali
dan memutuskan untuk masuk kelas. Dan gue pun pindah lagi ke tempat
duduk gue semula.
Hari-hari pun
berjalan biasanya, pertemanan kami pun tak memudar malahan makin
akrab dan sangat erat sekali sampai masalh apapun kami tau, dan itu
pun terjadi sampai kami naik-naikan masuk ke kelas tiga, dan di kelas
tiga kelas pun di rubah kembali di campur-campur lagi. Dan kami
terpisah, namun tidak semuanya.. karena gue dan Atik masih dalam satu
kelas dan itu kelas 9.2 dan Sri pindah di kelas 9.3 . memang jarak
dari 9.2 ke 9.3 itu dekat, tapi letak kelasnya itu berjauhan dan
kelas Sri berada di ujung, dan itu yang membuat kami jarang bertemu
dan persahabatan kami pun lumayan menjauh, tapi tidak dengan gue dan
Atik. Namun kami semua jika ada apa-apa masih sering ketemu, dan
kalau ketemu kami saling sapa dan saling curhat, memang sich tidak se
dekat dan se akrab dulu.. dan sekian nantikan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar