Rabu, 13 Februari 2013

EDISI SIRKUIT KEHIDUPAN ( EPISODE 3 )

 KARYA : ROBI SAIMONA

episode 3
PERJALAN CINTA TAK KUNJUNG USAI
Setelah semua kisah yang gue alami, gue gx mau berhenti sampai di situ ajha dan putus asa. Karena perjalan hidup gue cukup panjang dan masih banyak hal indah yang perlu gue ukir, dan gue rasa kehidupan gue cukup berharga dibanding keterpurukan dalam kegagalan cinta.
Seperti biasa gue pergi kesekolah, dengan penuh harapan meniti masa depan gue, sesampainya di kelas.. gue liat Reni sedang ngbrol dengan teman-teman nya, sambil menunggu bel masuk kelas di berbunyi. Dengan senyuman gue sapa Reni yang pada saat itu sedang duduk bersama teman-temannya. ‘’ hai Reni.. udah selesai tugas nya apa beloem..??’’ gue sapa dia sambil pura-pura bertanya tentang tugas, dan seperti tidak pernah terjadi apa-apa..? kami saling ngbrol dan bermain bersama, cuman bedanya sekarang dia udah jadi pacar orang lain,dan itu teman saya sendiri. Jadi gue harus bisa jaga jarak di antara mereka.
Namun seperti yang sering terjadi di kebanyakan orang, gue tidak semudah itu bisa melupakan perasaan gue kepadanya, dan hari-hari gue penuh dengan rasa gundah yang berujung kepencarian baru. Karena gue ingin cepat melupakan perasaan gue kepada Reni, gue pun mencoba mengakrabkan diri kepada cewek lain di kelas gue,dan tidak tanggung-tanggung. Sekali dua cewek gue dekati,dan mereka sahabat baik yang duduk dalam satu meja, tapi gx nempel bangkunya.. hehehe. Mereka bernama Fatmawati yang biasa di panggil Atik, dan yang satu lagi Sri wahyuni yang di panggil Sri. Mereka dua wanita yang berbeda tapi semuanya istimewa di mata gue.
Gue pun akrab dengan mereka dan kami berteman baik, saling curhat, cerita, percaya dan saling minta pendapat, karena keakraban kami bertiga itu membuat gue ragu buat nyatakan cinta atau suka kepada mereka berdua, karena gue takut bakal merusak hubungan persahabat dua wanita cantik yang berbeda.
Sri dia orangnya agak item di banding Atik, ea mungkin karena Sri orangnya agax tomboy, dan suka olah raga bola volly. Dia manis, baik, ramah, humoris dan pintar dalam berpuisi namun kurang peka dalam hal perasaan,maklum efek dari tomboy kali ea..
Dan Atik, dia gadis cantik berkulit putih mulus dan bersih, lebih peminim dan kewanitaan sekali, orangnya baik, manja, ramah, dan mempunyai perasaan yang sensitif dengan hati, itu yang membuat gue harus bisa merubah sikap di depan mereka. Atik lebih suka menyanyi, dibanding olah raga yang panas-panasan dan membuat tubuh kecapek’an, maklum anak manja tapi bukan anak mama. Dan tutur bahasanya yang selalu membuat gue kengen dengan dia.
Dan mereka berdualah yang nanti akan gue jadikan penantian cinta gue selanjutnya, dengan penuh hati-hati dan rencana yang matang, karena gue gx mau kejadian yang dulu terulang kembali, sampai gue di tolak cewek atau pun nolak cewek, karena gue tau bagaimana rasanya perasaan tersebut.. bisa di bilang sakit namun tak berasa.. jadi serba salah, Dan membuat perasaan yang membingungkan.
Seiring dengan berjalan nya waktu, pertemanan kami pun sangat akrab sekali, sampai rahasia-rahasia kecil pun kami utarakan..dan semua hal yang tak bisa di lakukan seorang teman, kami bisa melakukannya. Bisa di bilang kami lebay, over dosis, atau juga biasa di sebut TTM,teman tapi mesra. Dikala Atik sedang sedih, dia curhat ke gue dan bersender di bahu gue sambil memeluk gue dengan erat, dan gue pun membalas dengan membelai lembut rambunya dngan niat meringankan beban kesedihannya..dan anehnya selama persabatan kami itu, tak satu pun di antara kami bertiga yang punya pacar. Jika makan bersama kami suap-suapan. Jalan bersama sambil gandengan tangan. Mungkin kata orang kamu lebay, tapi menurut gue itu indah dan membahagiakan. Dan anehnya setiap kami seperti itu, tak pernah di saat kami bertiga, pasti disaat hanya gue dan Atik atau cuman gue dengan Sri.
Suatu ketika Sri mengajak saya ikut lomba puisi dan itu masih pemilihan calon lomba dari antar kelas, dan setiap kelas wajib mengirimkan dua orang bebas. Seperti yang gue ketahui Sri itu suka dengan puisi. Walau memang sich penampilan dia tomboy dan suka olah raga. Dan dia mengajak gue ikut lomba tersebut dengan nya. Tanpa memberi tahu terlebih dahulu kepada Atik. Dan kami pun bergegas mengikuti sleksi lomba tersubut. Gue saling menghapal puisi dan memahami puisi dengan nya, dan selama seminggu kami akrab berdua masalah puisi, dan itu membuat gue agak menjauh dari Atik, dan Atik sebagai teman yang baik dia mengerti kami. Sampai akhirnya selesai seleksi untuk lomba tersebut selesai, dan gue dengan Sri kalah. Tapi Sri sangat senang, katanya ‘’ asal kan bisa berdua dengan gue..’’ dan dia pun coba basa basi dengan candanya..’’ Rob coba kamu itu orangnya agak berubah sedikit pendiem, dan banyak bergaul, pasti banyak yang suka dengan kamu..??’’ dan gue heran dengan perkataan Sri itu, apa maksud dari kata-kata nya, cuman gue berfikir pasti gx ada niat lain kok, mana juga kami kan berteman erat dan akrab sekali, dan jujur dari hati gue kalau di suruh milih antara mereka, gue lebih suka Atik, gadis manja yang baik, pengertian murah senyum, dan peminim. Walau Sri gx kalah cantik dengan Atik juga sich. Tapi memang mereka berdua orang yang berbeda tapi banyak kesamaan, dan dari perbedaan mereka, apa yang tidak di punya dari diri Atik, Sri punya itu... dan begitupun sebaliknya.
Dan tanpa terasa dari pertemanan kami, akhinya tiba kenaikan kelas. Dan itu adalah hal yang sangat gue takuti, karena jika kenaikan kelas. Kemungkinan terjadi kami akan pisah kelas dan gue gx mau pisah dengan mereka, dan begitupun sebaliknya dengan mereka. Dan sangat gue syukuri, ternyata kenaikan tahun ini kelas tidak di pisah dan tetap seperti yang lama. Dan itu membuat kami sangat senang, walau kami tau bnyak di antara kami yang gx suka dan mungkin bosan. Dan bahkan Reni pun memberi selamat kepada gue, ‘’ selamat yea.. kita masih bisa sekelas lagi..” dan gue jawab. ‘’ ea.. dan alhamdulillah sekali..’’ dan kami pun pulang dari sekolah.
Setiba dirumah gue pun sangat senang dan bahagia sekali, dan gue gx bisa bayangin itu semua bakal terjadi lagi, terus gue bayangin hal-hal yang masih bisa gue lakukan bersama mereka, saling tukar tempat duduk, curhat di jam kosong, ngbrol tentang rahasia pria dan wanita, dan kami cukup terbuka dengan pembicaraan seperti itu, yang berhubungan dengan berbau sex, dan lain nya, sampai saling tanya bagaimana pria mimpi basah, dan apa yang dirasakan. Dan mereka pun juga menjelaskan bagaimana wanita datang bulan dan bagai mana rasanya.. dan kami biasa saja.. dengan ucapan atau cerita seperti itu.
Ke esokan harinya di kelas baru, suasana baru, banyak guru baru, namun orang-orangnya tetap yang lama, gue gx bisa bayangin bagaimana perasaan orang yang pengen banget tuch kelas bisa di tuker-tuker orangnya, namun malah tetap, pasti hari-harinya di isi dengan kebosanan. Hingga tiba di pmilihan bangku kelas atau letak tempat duduk, dengan rasa senang hati gue duduk di belakang Atik dan Sri, dan mereka tetap saja duduk berdua, hingga lomba volly tiba, Sri jaran masuk kelas karena ikut pelatihan dan lomba volly antar sekolah se kabupaten tingkat SMP. Dan itu kesempatan gue duduk berdua dengan Atik dan gue harap itu bisa membuat gue tambah dekat dan bisa menjadi pacarnya.
Karena seringnya ada lomba bola volly di sekolah, dan SMP kami menang trus. Sri pun sering gx masuk kelas karena latihan volly penuh, dan lagi-lagi gue duduk dengan Atik, dan keseringan kami berdua pun selalu bareng dan bersama-sama, kami pulang bersama-sama, dan pergi pun bersama-sama. Kebetulan rumah Atik searah dengan rumah gue.
Seperti biasa abis semesteran di sekolah gue ada class meeting yaitu pertemuan perlombaan antar kelas dan itu perlombaan jenis olah raga. Semua orang sibuk menonton lomba, dan Sri sendiri sedang berlomba dengan kelas lain, disisi lain gue pengen sekali nonton pertandingan Sri dengan kelas lain dan memberinya semangat, tapi saat itu Atik sedang sedih dan kurang enak badan. Dan kami hanya berdua di ruang kelas,kami duduk sampingan berdua di dalam kelas yang sepi, karena semua orang sibuk ke lapangan menonton lomba, dan kami berdua saling cerita dan curhat satu sama lain, Atik bersandar di bahugue sebelah kiri, sambil memeluk erat tangan gue, dan tangan kananku mengelus lembut rambutnya. Dia cerita sambil menangis, dan katanya dia sedang ribut dengan cowoknya, dan mereka pun putus, itu sangat membuat gue kaget dan terkejut sekali mendengar nya, tapi perasaan itu terasa tenang saat dia bilang telah putus, dan dia makin memeluk tubuhku dengan erat. Gue pun gx mau ambil psing mikirin dia udah punya cowok apa gx?? dan putus apa gx?? Yang penting gue sekarang sedang berdua’an bersama nya.
Tak terasa oleh kami, lomba pun telas usai dan semua siswa pada pulang, dan pada saat itu gue bawa motor, lalu kami pun pulang berdua, dan gue pun mengantarnya pulang. Hari itu perasaan gue sangat senang, dan juga heran campur penasaran, kapan dia punya pacar kok sudah putus, kenapa dia tidak cerita sejak awal pada saat itu, heran gue.. yang jelas hari itu, hari terindah dalam hidup gue bisa berduaan dengan orang yang kita cintai dan sayangi dalam seharian dan bermesraan layakny seorang pacaran.. dan gue gx sabar menati hari esoknya.. untuk bertemu dengan dia dan bersamanya, dan dia lah penyemangat sekolah gue.
Pagi-pagi hari gue sudah bersiap untuk pergi sekolah, dan gue jalan lewat depn rumahnya dan berharap bisa bertemu dia dan berangkat bersama kembali, namun dia tidak ada di rumahnya, gue truskan perjalanan gue ke sekolah, dengan rasa penasaran, dan mungkin dia telah berangkat ke sekolah. Sesampai di dalam kelas ternyata gue gx bertemu dengannya, dan dia belum berangkat. Dengan rasa kecewa gue duduk langsung disamping tempat duduk dia biasanya. Setelah meletak kan tas, dia pun datang sengan muka tersenyum, dan menyapa gue..’’ hai... Robi... selamat pagi..!??’’ gu jawab dengan penuh senyum.’’ Pagi juga cantik..’’ mencoba merayu. Tak sadar gue pun menulis I LOVE YOU di kertas dan gue gambar bentuk hati dengan sedikit puisi pujian kepada cewek. Dan bell masuk pun berbunyi, dengan rasa kaget,kertas itu gue masukin ke dalam laci meja tempat gue duduk, yang mana tempat itu diduduki oleh Sri. Setelah pelajaran hampir di mulai, Sri pun datang ke kelas dan masuk pelajaran, dia minta maaf jika terlambat, karena perlombaan volly untuk hari itu tidak jadi, trus dia kembali dan memutuskan untuk masuk kelas. Dan gue pun pindah lagi ke tempat duduk gue semula.
Hari-hari pun berjalan biasanya, pertemanan kami pun tak memudar malahan makin akrab dan sangat erat sekali sampai masalh apapun kami tau, dan itu pun terjadi sampai kami naik-naikan masuk ke kelas tiga, dan di kelas tiga kelas pun di rubah kembali di campur-campur lagi. Dan kami terpisah, namun tidak semuanya.. karena gue dan Atik masih dalam satu kelas dan itu kelas 9.2 dan Sri pindah di kelas 9.3 . memang jarak dari 9.2 ke 9.3 itu dekat, tapi letak kelasnya itu berjauhan dan kelas Sri berada di ujung, dan itu yang membuat kami jarang bertemu dan persahabatan kami pun lumayan menjauh, tapi tidak dengan gue dan Atik. Namun kami semua jika ada apa-apa masih sering ketemu, dan kalau ketemu kami saling sapa dan saling curhat, memang sich tidak se dekat dan se akrab dulu.. dan sekian nantikan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar